Original Source : Kumpulan Widger Blogger INDONESIA http://hujangede.blogspot.com/2011/05/kumpulan-widget-blogger-indonesia.html#ixzz249KbhN5k

Pengetahuan

Kamis, 15 Januari 2015

Peran Buku Saku "Siksa Neraka" Bagi Kehidupan



Percaya atau tidak… anak-anak jaman dulu lebih mampu me-narasikan seperti apa gambaran hari akhir kelak ; seperti apa ngerinya balasan dineraka bagi seseorang yang suka berbohong; suka mencuri; apalagi jika tidak sholat. Begitupun sebaliknya, bagaimana enaknya balasan surga bagi orang-orang yg menjalankan perintah Allah. Semuanya bisa digambarkan secara visual dgn sangat utuh.

Selain peran orangtua yg menanamkan nilai-nilai agama kepada anaknya, ternyata hal tersebut juga tidak terlepas dari peran buku saku “siksa neraka” yg dulu mudah ditemukan di toko-toko buku, bahkan (seingat saya), dulu saya beli nya di abang-abang yang sering jualan di depan SD (sebutlah ia dengan sebutan mas kokek-kokek)




Ya, di buku itu digambarkan seperti apa perihnya siksa neraka. Karena tidak hanya dengan kata-kata, namun juga di dukung oleh gambar-gambar (visual) tentang balasan bagi orang-orang yang ditempakan oleh Allah di neraka, yang jika kita melihatnya bulu kuduk terasa ikut merinding (meskipun gambarnya tidak full colour / hitam putih). Terkadang, jika membacanya kita sambil ber-imajinasi, takut kalau-kalau kelak masuk neraka.

Ini barangkali yg membuat anak-anak jaman dulu (sebutlah era 90-an) cenderung lebih taat kepada agama, penuh respect terhadap orangtua, dan lebih mudah diarahkan. Karena jika tidak, siap-siap untuk ditakut-takuti dengan cerita siksa neraka.. hiiiyyy..

Beda dengan anak-anak jaman sekarang yg disesaki dengan visualisasi teknologi canggih. Video game bertebaran dimana-mana, smartphone rata-rata sudah dalam genggaman. facebook, twitter, line, whatsapp,  path, instagram, telegram.. (*eh salah) pokoknya semuanya itu sudah dirambah.

Bahkan kemampuan anak sekarang dalam hal modernitas dan teknologi cenderung melebihi orangtuanya, sehingga membuat sikap menghargai orangtua pun menjadi luntur. Nda respect lagi sama orangtua, jadinya susah diatur, karena sudah merasa dewasa dan hebat. Mau di kasi’ takut-takut dgn cerita neraka??, ck, aihh… rasanya gak ngaruh. Karena pola pikir anak jaman sekarang sudah cenderung menekankan kepada sesuatu yg logic-realistic, jadi hal-hal yg menyangkut sesuatu diluar nalar begitu tidak mudah masuk dalam hati dan memori mereka.

Prihatin yah?? Jadi perlukah dibuat aplikasi buku saku neraka buat anak-anak, biar lebih menyesuaikan dgn jaman mereka sekarang?? Entahlah… biar mas anang yang menjawab.. kalau aku sih “yes”  :)
 
*bukan pendapat ahli, apalagi pengamat. hanya orang iseng belaka yg resah dgn kondisi jaman* acicieeeehhh…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar